Tidak pernah dibayangkan di benak kita kalau seorang ibu akan menyetrika payudara anak nya setiap hari sampai leper dengan alasan untuk melindungi anak tersebut. Akan tetapi hal ini merupakank kejadian yang banyak dilakukan oleh ibu-ibu kepada remaja di Cameroon, Afrika.
Caroline Nkeih dengan spatulanya yang dibakar dan dipakai untuk menyetrika payudara anaknya
Walaupun tidak umumkan kepada oramg awam, tetapi banyak sekali kejadian payudara-payudara remaja wanita di Afrika di seterika oleh ibunya sendiri. Payudara mereka di seterika setiap malam atau bahkan dua kali sehari dengan spatula (kayu belati), palu, batu, dan sejenisnya yang telah dipanaskan diatas arang, sampai payudara nya hilang dan menjadi rata.
Ibu yang sedang membakar batunya sebelum di seterika ke payudara anaknya
Beberapa remaja wanita tersebut mengenakan pengikat agar payudara anak mereka tidak membesar . Yang lebih mengerikan lagi, payudara-payudara mereka itu diseterika oleh ibu kandung mereka sendiri. Alasan ibu-ibu itu membuat begitu kepada payudara anakanya adalah agar anak-anaknya tidak menarik perhatian para laki-laki sehingga mereka akan terhindar dari di perkosa dan hamil di usia remaja. Bahkan menurut Caroline Nkeih, seorang ibu yang sanggup menyetrika payudara anaknya.Hal ini dilakukan kerana kasih sayang terhadap anak nya. Akibat kejadian ada keluarganya yang hamil pada usia 12 tahun menyebabkan dia menyetrika payudara anaknya, Endam,ketikat dia berusia 10 tahun.
Alat-alat yang digunakan untuk menyetrika anak-anak remaja tersebut
Di Cameroon, 40 % penduduknya adalah remaja berusia dibawah 14 tahun dan banyak sekali kejadian yang melanggar hak asasi manusia di negara tersebut. Termasuk didalamnya diskriminasi terhadap wanita, memperkerjakan anak dibawah umur, dan perdagangan manusia terutama anak kecil. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sudah menjadi kebiasaan di sana.
Payudara yang gepeng setelah disetrika berkali-kali
Walaupun tidak umumkan kepada oramg awam, tetapi banyak sekali kejadian payudara-payudara remaja wanita di Afrika di seterika oleh ibunya sendiri. Payudara mereka di seterika setiap malam atau bahkan dua kali sehari dengan spatula (kayu belati), palu, batu, dan sejenisnya yang telah dipanaskan diatas arang, sampai payudara nya hilang dan menjadi rata.
Ibu yang sedang membakar batunya sebelum di seterika ke payudara anaknya
Beberapa remaja wanita tersebut mengenakan pengikat agar payudara anak mereka tidak membesar . Yang lebih mengerikan lagi, payudara-payudara mereka itu diseterika oleh ibu kandung mereka sendiri. Alasan ibu-ibu itu membuat begitu kepada payudara anakanya adalah agar anak-anaknya tidak menarik perhatian para laki-laki sehingga mereka akan terhindar dari di perkosa dan hamil di usia remaja. Bahkan menurut Caroline Nkeih, seorang ibu yang sanggup menyetrika payudara anaknya.Hal ini dilakukan kerana kasih sayang terhadap anak nya. Akibat kejadian ada keluarganya yang hamil pada usia 12 tahun menyebabkan dia menyetrika payudara anaknya, Endam,ketikat dia berusia 10 tahun.
Alat-alat yang digunakan untuk menyetrika anak-anak remaja tersebut
Di Cameroon, 40 % penduduknya adalah remaja berusia dibawah 14 tahun dan banyak sekali kejadian yang melanggar hak asasi manusia di negara tersebut. Termasuk didalamnya diskriminasi terhadap wanita, memperkerjakan anak dibawah umur, dan perdagangan manusia terutama anak kecil. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sudah menjadi kebiasaan di sana.
Payudara yang gepeng setelah disetrika berkali-kali
Kejadian menyeteriaka payudara adalah rahsia antara ibu dan anak.Mereka saling berahsia tentang kelakuan ini.
UNFPA bekerja sama dengan organisasi bukan kerajaan di Cameroon, untuk memperkenalkan undang-undang seks kepada para remaja dan orang tuanya. Sekaligus mereka juga berusaha mengusulkan peraturan untuk mengenakan hukuman 10- tahun penjara terhadap pelaku penyetrikaan payudara ini.
United Nations Population Fund [UNFPA] sebuah organisasi di Amerika melaporkan bahawa kejadian ini meningkat menjadi 24 % di Camerron dari usia mula dari umur 9 tahun. Dari kajian yang mereka lakukan, sekitar 4 juta remaja sudah di seterika payudaranya di usia dini.
Wartawan Wahington Post, Amerika, pernah melihat seorang anak kecil di jalan yang mempunyai bekas luka di sekitar payudara. Dia pun lalu berbicara dengan beberapa wanita dewasa setempat, dan mereka mengakui bahawa kejadian penyetrikaan payudara adalah suatu hal yang biasa. Hal ini dilakukan untuk melindungi anak remaja tersebut dari perkosaan, penyakit AIDS, dan sebagainya.
allahuakbar..seksanyaaaaa...haih..ni la org yg xde pegangan agama..buat sesuka hati demi pemikiran kolot tanpa asas yg betul..haih
ReplyDeleteapa laa naya anak cenggini..ini bkn syg dh namanya ni..hmm. Tu ler kan..konon pjg akal tp pendek akal sebenarnya pun...
ReplyDelete